Pendidikan Indonesia semakin terpuruk, inilah yang saya pikir setelah melihat dunia pendidikan yang berada didepan mata saya sendiri, walaupun kemarin sedang heboh tentang Kurtilas (Kurikulum Tidak Jelas) Kurikulum 2013 yang katanya bisa mensukseskan dunia pendidikan indonesia, belakangan mulai ditarik kembali karena dianggap gagal oleh pemerintah.
hal ini sudah jelas karena kurangnya persiapan untuk kelahiran Kurtilas ini, Proses pemberlakuan Kurikulum 2013 juga sangat terburu-buru, yakni hanya berupa pengumuman dan beberapa pelathian yang didakan beberapa bulan saja, hal ini adalah bukti bahwa pemerintah tidak siap untuk memajukan dunia pendidikan indonesia.
hal ini sudah jelas karena kurangnya persiapan untuk kelahiran Kurtilas ini, Proses pemberlakuan Kurikulum 2013 juga sangat terburu-buru, yakni hanya berupa pengumuman dan beberapa pelathian yang didakan beberapa bulan saja, hal ini adalah bukti bahwa pemerintah tidak siap untuk memajukan dunia pendidikan indonesia.
"Dunia Pendidikan Indonesia Terpuruk" Hal ini saya utarakan karena 5 hal ini terjadi di indonesia :
- Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang dikeluarkan oleh pemerintahan 20 % tidak berbanding lurus dengan kualitas pendidikan di Indonesia, Anggaran Untuk Pendidikan di Indonesia adalah 20% dari anggaran belanja negara sehingga kita bisa bayangkan betapa besar dana yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk dunia pendidikan, tapi walaupun dengan dana sebesar itu hasil yang didapat tidak terlalu bagus, bisa anda lihat sendiri kan ?? berapa banyak siswa SMA yang Tawuran dan berapa banyak siswa yang menggunakan narkoba, selain faktor lingkungan, pendidikan yang tidak efektif adalah salah satu alasan mengapa siswa yang tawuran dan siswa pengguna narkoba semakin banyak di era modern ini.
- Guru yang tidak kompeten semakin banyak, guru adalah ujung tombak dunia pendidikan sehingga keberhasilan atau kegagalan pendidikan tergantung pada guru, namun sayangnya di era modern ini semakin banyak guru yang tidak kompeten, kebanyakan guru yang tidak kompeten "tidak sengaja menjadi guru" dan "terpaksa menjadi guru", sehingga guru masuk kelas hanya untuk menggugurkan kewajibannya saja, guru jenis ini biasanya guru yang tidak rapi, guru yang sering terlambat, dan guru yang sering absen, sehinnga dampaknya adalah menurunnya kualitas pelajar indonesia, guru adalah tauladan bagi muridnya dan guru yang tidak rapi, sering telat dan sering absen adalah tauladan yang buruk, Seperti kata pepatah Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari.
- Siswa yang tidak mau menerima pendidikan dan pengajaran disekolah, hal ini tentu sangat mengkhawatiran, jika siswanya saja tidak mau menerima pendidikan maka bagaimana cara mendidiknya ?? hal ini saya pikir banyak terjadi, setidaknya di satu sekolah ada satu atau dua siswa yang seperti ini, akibatnya adalah siswa yang lain ikut terpengaruh salah satu contoh hal ini adalah budidaya mencontek, mencontek menjadi jalan pintas untuk mendapatkan nilai yang memuaskan, walaupun siswa tidak mau menerima pendidikan, dia masih mempunyai kewajiban kepada orang tua atau lainnya untuk mendapatkan nilai yang bagus sehingga mencontek adalah sesuatu yang sangat sulit dihindari oleh para siswa indonesia.
- Korupsi yang sudah merambah dunia pendidikan, senada dengan poin nomor 1 diatas, pemerintah memberikan dana 20% dari anggaran belanja negara untuk dunia pendidikan tetapi hasilnya tidak berbanding lurus, kenapa ?? jawabannya sederhana karena dananya dikorupsi oleh beberapa pihak, entah oleh pejabat pemerintah atau pejabat sekolah. Jiaka dana bantuan ini tidak dikorupsi oleh "para penghancur bangsa" ini maka tidak akan ada lagi namanya sekolah yang tidak layak, semua sekolah akan memiliki ruang kelas yang nyaman dan juga memiliki fasilitas yang baik sehingga memaksimalkan belajar siswa, salah satu kendala di dunia pendidikan adalah fasilitas, bagaimana seorang anak bisa belajar komputer jika komputernya tidak ada ??
- Kurangnya Moral Para Siswa, Hal ini disebabkan karena materi pelajaran hanya memfokuskan kepada nilai akademis saja sehingga aspek moral / kepribadian tidak banyak diajarkan, hal ini biasanya berkaitan dengan "Event Besar Penggelapan Dana" UJIAN NASIONAL, Ujian Nasional hanya menilai aspek akademis saja sehingga otomatis pelajaran yang paling banyak jam pelajarannya adalah materi yang akan diujikan dalam Ujian Nasional, jika saja pelajaran yang menyangkut pelajaran moral / kepribadian sama banyaknya dengan materi yang akan diujiakan dalam Ujian Nasional saya yakin masa depan bangsa ini akan cerah, tidak ada yang namanya tawuran, pelajar pemakai narkoba, seks bebas dan lain-lain, Sebenarnya Kurikulum 2013 kemarin sangat memenuhi syarat dalam pendidikan moral, yang sayangnya Telah Gagal dilaksanakan karena kelahirannya yang prematur dan juga pelaksanaanya yang terburu-buru.
Kelima hal diatas, bukanlah hal yang bisa kita tanggapi secara santai, karena pendidikan bangsa ini adalah masa depan bangsa ini jika pendidikan bangsa ini buruk maka kemungkinan besar masa depan bangsa ini juga buruk, karena generasi muda (pelajar) adalah generasi PENGGANTI bangsa ini, tapi walaupun sedikit, ada beberapa sekolah yang sukses mendidik anak muridnya menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan mempunyai intelektualitas yang tinggi, kebanyakan dari sekolah yang sukses ini adalah sekolah yang berbasis Agama.
Saya berharap semakin banyak sekolah yang berhasil menciptakan pribadi yang berakhlak mulia dan mempunyai intelektualitas yang tinggi di indonesia sehingga dapat memajukan bangsa ini dan mengeluarkan indonesia dari keterpurukannya. Semoga Tuhan Meridhoi Bangsa Ini.